Selasa, 27 Maret 2012
Modifikasi : Satria FU150, Ekstream…. Transformers
Seram juga melihat tampilan Suzuki Satria F-150 milik Padang Pradipta dari Perumnas Mulyasari, Majenang, Cilacap Jawa Tengah. Seperti monster atau robot di film Transformers.
“Bisa seperti itu karena bagian tangki dan bodi depan sudah didesain cukup radikal,” jelas Suswanto, modifikator from Billy Custom (BC), Purwokerto yang mengerjakan itu semua.
Tangki dibuat enggak biasa karena memiliki desain baru dengan bentuk lancip. Bagian ini nemplok pada underbone bagian belakang komstir. Juga ada shroud atau sayap pada tangki.
Makanya bentuk dan ukuran wadah bensin itu cukup besar sekaligus sebagai dudukan sein. Cover lampu sengaja dibuat menumpuk dengan dudukan cover setang. Bagian ini memang dibuat agar ornamen setang sedikit ngumpet dan berkesan clean. Sekaligus memperlihatkan desain baru pada dunia streetfighter.
Tujuan lainnya, juga adalah sebagai dudukan spidometer asli Satria F. Secara fungsional tetap aman sebagai penunjuk info sein di saat belok dan kelengkapan informasi putaran mesin pada takometer serta kapasitas bahan bakar.
Lainnya, model deltabox baru dirancang dengan bentuk lebih besar. “Bagian ini untuk mengkamuflasekan sasis bawah tangki sedikit kurang basar,” jelas modifikator yang juga ‘tercemar’ aliran streetfighter khas Kota Mendoan itu. Aliran streetfighter ini biasa disebut atau beken dengan West Jateng Style alias WJS. Seperti bodi belakang buntung dan pendek yang berkesan single fighter. Cara bikin pendek tadi dilakukan dengan memotong tulang belakang sampai abis.
“Untuk memangkasnya, dari mulai bagian underbone. Lantas dibuatkan lagi rangka baru pada bagian atas sebagai dudukan jok plus bodi belakang kecil. Bahan yang dipakai cuma pipa bulat 22,5 mm dengan panjang 25 cm,” jelas ayah dari Evan Januar Pratama ini.
Hasilnya konsep SF di Satria F-150 ini berbeda dari yang sudah ada. “Apalagi ini streetfighter yang transsexual dari jenis bebek. Bukan itu saja, juga sudah dikasih pesona lain pada komponen dan aplikasi pro arm,” tegas modifikator yang mangkal di Jl. Unwiku No. 26, Karang Salam, Purwokerto.
Sebagai modifikator yang sudah lama berkecimpung di dunia modifikasi Indonesia, Wanto juga terkenal pintar menggakali komponen yang susah diburu.
Contohnya banyak sekali konsumen yang menginginkan pakai mono arm limbah. “Sayangnya komponen itu masih jarang dan terkendala harga yang selangit. Jalan keluarnya dibuat sendiri,” cuap modifikator yang meraca cukup paki pelat 5 mm sebagai material lengan ayun tunggal.
“Paling susah adalah mengukur kelurusan roda dan mekanisme as roda belakang. Sebab ruang yang ada sempit karena penuh untuk dudukan gir belakang dan cakram belakang juga,” papar Wanto yang memakai besi kualitas nomor satu sebagai material as roda belakang
DATA MODIFIKASI Ban depan: Corsa 110/60-17
Ban belakang: Dunlop 190/50-17
Pelek depan: Sprint
Pelek belakang: Honda Estilo
Sok depan: Variasi
Mono arm: Handmade by BC
BC: 0852-2796-6604
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar