Rss Feed

Jumat, 11 Mei 2012

Yamaha Scorpio, Ala Superbike Buat Harian


 Enggak masalah buat harian dan turing!
Yamaha Scorpio takdirnya bergenre sport turing, katanya belum bikin Budianto puas. “Saya ingin motor keliatannya jadi sport macam superbike. Tapi, tetap nyaman dipakai harian,” buka pria yang tinggal di Jl. H. Ipin, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan ini.

Kejar konsep sporty, Yamaha Scorpio diserahkan pada ahlinya. Tentu bukan gubernur DKI Fauzy Bowo yang mengaku ahlinya atasi banjir dan macet itu. Pasti pusing dikasih proyek alih fungsi Yamaha Scorpio jadi sport sejati.

Diserahkan pada Wardoyo yang kampungnya dekat Solo itu. Meski begitu, tidak ada hubungan dengan Pak Jokowi, gubernur Solo yang mencalonkan diri jadi gubernur DKI dan jadi rival berat Fauzy Bowo itu. Wardoyo builder G2C (Gandul Twowheel Custom).

Kejar konsep sporty, tentunya bagian bodi yang digarap pertama kali. Wardoyo yang dulu ahli pelat besi kini aplikasi bahan fiberglass, Kalajeng­king dijejali baju alias jubah. Cover bodi, terinspirasi Yamaha R1. Tapi, sedikit dikembangkan lagi lewat variasi lubang aliran angin.

Tujuannya, agar laju motor tidak terganggu ti­upan angin. “Dimensi lebar fairing juga disesuaikan. Biar imbang dengan basic Scorpio,” cerita Wardoyo yang tak banyak umbar janji seperti para calon gubernur itu.

Imbangi pemakaian fairing, Wardoyo turut pasang ‘sasis tambahan’ alias del­tabox. Terbuat dari bahan pelat besi tebal 0,8 mm, agar motor terlihat padat dan gagah.

Kini, beralih ke bagian tangki. Wadah bahan bakar tetap aplikasi standar Scorpio. Tetapi, dibungkus ulang pakai fiberglass alias konsep kondom atawa sarung. Pastinya, desain kondom tangki itu juga diambil dari Yamaha R1. Jadi, enggak melenceng dari konsep awal.


Begitu juga bodi belakang! Tetap dibuat ulang dari fiber. Tapi, dimensinya sedikit dibuat lebar. Ini dilakukan Wardoyo agar ketika berkendara, tetap terasa nyaman. Kan motor dipakai buat harian nantinya. Apalagi di jalanan Ibu kota macet.

Sedangkan sepatbor belakang juga dibuat ulang dari bahan sama. Tapi, tebalannya dibuat lebih. Yaitu, 4 mm. Maklum, karena hanya satu pemegang dudukan, jadi ketika diberi beban, sepatbor tetap kuat. Ya, misalnya ditambah pemakaian lampu sein dan pelat nomor kendaraan.

Kelar menggarap bodi yang menjadi ciri pacuan sport sejati, Wardoyo melanjutkan ke bagian kaki-kaki.  Fokus utama kaki-kaki yang digarap swing arm. Tetap pakai milik Scorpio, tapi lengan ayun ini dimodif ulang lewat cara memanjangkan arm pakai bahan pipa hollow alias pipa kotak tebal yang punya tebal 2mm.

Usai panjang arm sesuai keinginan, part penopang roda belakang itu juga dilapis fiber. Ketebalan yang diterapkan mencapai 5 mm. “Konsepnya diambil dari Honda CBR 600,” tambahnya pria yang workshopnya  di Jl. Raya Krukut, Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat ini. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Ban Depan : Corsa 100/70-17
Ban belakang : Corsa 130/70-17
Footstep depan : Yoshimura
Footstep belakang : Jupiter MX 135
G2C : (021) 464-27753

Tidak ada komentar: